Minggu, 23 Maret 2014

RESUME



RESUME
Ni Kadek Candra Waisnawati
1111031199
6E
PGSD


Senirupawati Bali
Dikutip dari nebali pada Januari 3, 2009
Oleh Jajang Suryana
Para ahli perempuan membagi ruang gerak perempuan dalam dua lokasi. Pembagian tadi mengacu kepada ruang publik yang bebas dinikmati masyarakat dan ruang domestik yang diberi kehormatan. Para perempuan, kata para ahli itu, jarang diberi kesempatan tampil di ruang publik, cukup menikmati ruang “sumpek” di bilangan domestik saja.  Para perempuan adalah juru masak di rumah, di ruang domestik. Para laki-laki adalah pemanfaat hasil kerja para perempuan. Tetapi, di ruang publik, di pasar senggol, di hotel, di banjar, para laki-lakilah yang tampil sebagai ahli masak.
Perempuan Bali banyak terlibat dalam kegiatan kesenirupaan. Kegiatan menggarap perak, terutama mengolah bentuk-bentuk hiasan seperti cincin, gelang, kalung, dan anting-anting, beberapa di antaranya mulai digarap perempuan. Sebut saja mereka itu senirupawati, karena mereka adalah penggubah karya-karya seni rupa. Banyak senirupawan Beratan mulai beralih profesi. Para senirupawati desa Beratan sangat tanggap, mengambil alih pengelolaan kegiatan warisan turun temurun itu. Beberapa art shop di Desa Beratan masih bisa hidup karena campur tangan lembut para senirupawati.

JENDER DAN JENDER
Di Bali ada sejumlah kegiatan seni rupa yang dianggap milik kaum perempuan. Keberadaan semodel bisa juga kita temukan di berbagai daerah seni yang lain. Sebagai contoh, menenun adalah milik perempuan. Orang tua telah menganjurkan sejak dini kepada anak-anak perempuannya supaya belajar menenun.
Keterlibatan para perempuan sangat banyak memberi arti kepada hasil kegiatan seni rupa di Bali. Perempuan yang selalu dianggap memiliki kelebihan dalam ketelatenan, kehalusan rasa, dan keapikan, kemudian ditempatkan sebagai penggarap bagian finishing benda-benda seni rupa. Secara jender, senirupawati Bali adalah pelaku utama dalam kegiatan-kegiatan menenun, membordir, menganyam bilah bambu untuk membuat sokasi. Hasil penelitian di daerah Buleleng dan Gianyar (Jajang dan Widnyana, 2001) menunjukkan bahwa kualitas keterlibatan para perempuan Bali dalam kegiatan bidang kesenirupaan lebih banyak sebatas pelaksana kegiatan (58%). 32 % sebagai pelaku utama (perancang kegiatan, pelaksana, maupun pemasar), dan sisanya berturut-turut sebagai pemasar, buruh, dan pemilik modal. Kebanyakan di antara mereka (sekitar 89%) bergerak di ruang domestik. Hanya 11% yang bergerak di ruang publik. Dan, baru 1,23 % perempuan pelaku seni rupa yang menjadi pemilik modal. Seperti disebutkan, awalnya mereka merasa bertanggung jawab untuk menyelamatkan kegiatan yang pernah digarap oleh para suaminya.
Para lelaki Bali beranggapan bahwa keberadaan para perempuan di bidang kesenirupaan adalah sebagai mitra yang sangat menguntungkan ekonomi keluarga. Ciri jender telaten, sabar, halus, dan tekun yang telah dilekatkan kepada perempuan ditunjuk sebagai salah satu pilihan mengapa para perempuan Bali, para senirupawati Bali, masih ditempatkan sebagai pemberi sentuhan terakhir dalam pengerjaan benda-benda seni rupa. Para lelaki Bali, sebetulnya telah banyak yang berbagi kesempatan dengan para perempuan. Di samping itu, lingkungan Bali yang sibuk-wisata adalah lahan subur bagi para perempuan untuk mengembangkan kegiatan olah seni rupa.
PENDIDIKAN
Seorang Rita Widagdo yang telaten menggarap seni patung, bahkan materi karyanya adalah bahan berat, ternyata mampu meraih keberhasilan. Perempuan Bali yang bersekolah di lembaga pendidikan seni rupa bisa dihitung dengan jari. Padahal, kekayaan Bali adalah kesenian, terutama seni tari, seni rupa, dan seni musik. Sementara di sekolah seni rupa, pun lebih banyak cerita tentang seni rupa Barat. Dan, dalam seni rupa Barat, para perempuan adalah pelaku seni rupa yang sangat tidak diperhitungkan keberadaannya.



Mozaik Kertas


Ni Kadek Candra Waisnawati
1111031199
6E
PGSD

MOZAIK KERTAS
Mozaik merupakan salah satu cabang seni rupa yang kurang diperhatikan keberadaanya bahkan kurang dimengerti oleh masyarakat umum. Pengertian mozaik yaitu pembuatan karya seni rupa dua atau tiga dimensi yang menggunakan material atau bahan dari kepingan-kepingan yang sengaja dibuat dengan cara dipotong-potong atau sudah dibentuk potongan kemudian disusun dengan ditempelkan pada bidang datar dengan cara dilem.
Mozaik merupakan menggambar dengan cara memanfaatkan bentuk-bentuk geometris tertentu sebagai pengganti bahan pewarna. Potongan-potongan yang biasanya dipakai mozaik yaitu: pecahan keramik, pecahan kaca, kertas, daun, kayu. Pada jaman dahulu, mozaik digunakan untuk menghiasi bangunan rumah sehingga tampak indah. Mozaik pada umumnya masih dianggap seni lukis karena memiliki sifat dua dimensi dan masih dibantu dengan menggunakan kertas, daun, biji-bijian, keramik, kaca, dan yang lainnya.
Dalam membuat mozaik dibutuhkan kesabaran, sehingga dapat meumbuhkan rasa kesabaran. Pada anak SD sudah dapat diajarkan membuat seni mozaik dalam mata pelajaran SBdP. Agar pelajaran seni rupa tidak membosankan dan hanya mengajrkan menggambar saja, maka mozaik sangat cocok untuk menumbuhkan kreativitas dan anak akan memiliki kesabaran dalam menenpelkan pada gambar.
Langkah-langkah dalam membuat mozaik sebagai berikut:

  1. sediakan kertas warna atau kertas bekas, gunting, lem, buku gambar, dan pensil.
  2. gambar pola pada buku gambar (gambar bebas)
  3. potonglah kertas bekas menjadi kecil-kecil dengan bentuk-bentuk yang diinginkan
  4. tempelkan kertas tersebut pada gambar pola
  5. jemur hingga lem kering
  6. mozaik siap di pajang
dari langkah-langkah teresbut maka hasil mozaik adalah sebagai berikut:












Belajar Membatik Sederhana


Ni Kadek Candra Waisnawati
6E
PGSD
1111031199
Pertemuan ke 4. Praktek


Membatik sederhana
Batik dikalangan anak- anak (terutama anak SD) tidaklah menakutkan. Sama seperti melukis di buku gambar, tapi bedanya disini batik menggunakan lilin(malam) atau krayon sebagai perantaranya dan cat air sebagai pembeda warnanya. Batik, satu kekayaan negeri ini yang wajib kita kenal lebih dalam, karena ini adalah milik kita sebagai anak negeri. Dalam perkuliahan seni rupa saya dapat mengenalnya lebih dekat, dan setelah berhasil membuat selembar kain batik ternyata aku lebih mencintainya.
Pada anak SD membatik dapat mulai diajarkan sejak berada di kelas rendah dengan pembelajaran tematik yaitu dapat menggabungkan pelajaran seni, IPA, dan bahasa Indonesia.
-          Pada pelajaran seni rupa dari membatik anak akan diajarkan ragam hias pada seni membatik,
-          Pada pelajaran IPA anak akan dikenalkan pada media membatik seperti pewarna, bagaimana sifat warna. Media berupa kain atau kertas anak akan belajar melihat proses membatik pada kain. Kain yang biasanya digunakan adalah kain mori. Kemudian lilin, anak akan belajar fungsi lilin pada membatik. Dalam membatik Lilin digunakan pada sebagai media penerapan ragam hias desain batik dan berfungsi sebagai bahan perintang warna. Maksudnya adalah pada saat salah satu sisi pola diberi lilin kemudian kain dicelupkan pada cairan cat warna maka bagian yang ditutupi oleh lilin tidak akan berubah warna, begitu pun jika pola lainnya diberi lilin dengan warna lainnya setelah dicelupkan dalam cairan cat warna maka pola batik yang ditutupi lilin tidak akan berubah warnanya. Jenis lilin batik bermacam-macam sesuai dengan fungsi dan kegunaannya dilihat dari segi kekuatan dan luas bidang yang akan dirintangi. Dengan adanya prinsip batik seperti diatas maka pada pelajaran seni rupa ini dapat digunakan lilin biasa atau menggunakan krayon dan menggunakan kertas gambar sebagai medianya.
-          Pada bahasa Indonesia anak akan belajar berbicara dari proses membatik, dan dapat menyimpulkannya.
  

Langkah-langkah membatik
Langkah pertama adalah menggambar pola di atas kain mori atau diatas kertas gambar, gambar pola bebas ditentukan sesuai keinginan kami. Dengan memberikan sisi-sisi dipinggiran dan pola lain di tengahnya.
Langkah berikutnya adalah menggunakan lilin atau krayon dalam menebalkan pola. Usahakan jangan hanya membuat pola bergaris tetapi buat pola yang penuh dengan warna. Tetapi yang harus di ingat, warna pola pada krayon usahakan kontras dengan warna cat air nantinya agar dapat melihat hasilnya.
Langkah berikutnya setelah semua pola ditebalkan adalah memberikan cat air di atas pola. Warna cat air bebas tetapi haruskontras dengan warna lilin atau krayon, pada saat memberikan cat cair jangan hanya yang tidak terdapat pola tetapi keseluruhan kertas diberi cat air begitu juga pola yang telah diberi lilin. Jangan mengulang-ulang pada tempat sama karena dapat merusak warna. Lakukan sampai semua pola terkena cat air.
Langkah terakhir adalah menjemur agar cat air dapat kering, dan lihat hasilnya. Pola yang ditutupi oleh lilin tidak akan berubah warna. Karya membatik sederhana yang telah saya praktekan sebagai berikut





.






Senin, 17 Maret 2014

Istilah Seni Rupa Barat



 Tugas 3.
Istilah Seni Rupa Barat

Kesenian ada berbagai jenis berdasarkan media yang digunakan, tergantung pada hasil yang inginkan diantaranya:
1.    Seni yang menhasilkan gerak disebut seni tari
2.    Seni yang menghasilkan suara atau musik disebut seni musik
3.    Seni yang menghasilkan bahasa disebut seni sastra
4.    Seni yang menghasilkan gabungan antara gerak, suara, dan bahasa disebut seni teater.

Seni rupa barat
1.    Seni rupa murni (pure art/fine art)
Seni rupa murni (pure/fine art) merupakan seni rupa yang tidak memperhatikan unsur praktis. Karya seni rupa murni diciptakan khusus berdasarkan kreativitas dan ekspresi pribadi
pembuatnya. Dalam seni rupa murni, terdapat beberapa aliran gaya. Aliran gaya, yaitu aliran dalam gerakan seni rupa yang memiliki ideologi dan ciri khas yang unik dan baru dalam karya-karya yang dihasilkannya. Aliran seni rupa, di antaranya romantisme, ekspresionistme, impresionisme, dan surcalisme.
Seni rupa murni juga sering disebut dengan pure art atau fine art. Seni rupa murni merupakan seni rupa yang tidak memeperhatikan unsur praktis, hanya dapat dinikmati hasilnya dan tidak dimaksudkan untuk kepentingan lain. Jenis-jenis karya seni rupa murni diantaranya yaitu; seni lukis, seni ukir, seni patung, seni fotografi, seni kaligrafi, seni batik, seni keramik, seni mural, seni mozaik, seni keramik, dan seni bangunan (arsitektur).

2.    Seni rupa terapan (applied art)

Seni rupa terapan atau seni pakai disebut juga dengan istilah applied art adalah seni rupa yang dibuat untuk memnuhi kebutuhan praktis. Jenis-jenis dari seni rupa terapan ini diantaranya yaitu; seni reklame, seni keramik, seni tekstil, seni pahat, seni batik, seni ilustrasi, seni fotografi, seni bangunan.
Seni rupa Terapan atau biasa disebut dengan istilah applied art adalah suatu karya seni rupa yang memiliki nilai kegunaan atau fungsional sekaligus memiliki nilai seni. Karya seni rupa ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan praktis atau pemenuhan kebutuhan sehari-hari secara materi, misalnya furniture, tekstil dan keramik.
a.    Pembagian Karya seni rupa terapan supaya lebih mudah memahami dan mengerti tentang seni rupa terapan, maka seni rupa terapan dibagi dalam beberapa kategori seperti kategori menurut fungsinya, wujudnya serta jenis-jenis bentuknya. Pembagian seni rupa terapan berdasarkan fungsi. Karya seni rupa terapan memiliki dua fungsi sebagai berikut:
Pemenuhan kebutuhan yang bersifat praktis (kegunaan), yaitu karya yang fungsi pokoknya sebagai benda pakai, selain juga memiliki nilai hias. Misalnya, perabotan rumah tangga, seperti meja dan kursi, lemari, dan tekstil.
b.    Pemenuhan kebutuhan yang bersifat estetis (keindahan), yaitu fungsi yang semata-mata sebagai benda hias. Misalnya, karya batik atau tenun yang dibuat khusus untuk hiasan dinding dan benda-banda kerajinan untuk penghias ruangan, seperti topeng, patung, dan vas bunga.
Orang yang menghasilkan karya seni juga memiliki nama-nama atau istilah tersendiri. Untuk orang perkotaan menyebut orang penghasil seni dengan istilah seniman artis (mayor art). Untuk orang pedesaan menyebut orang penghasil seni dengan istilah perajin artisan (minor art). Semua istilah ini digunakan hanya untuk menyebutkan istilah orang penghasil seni namun tidak menghilangkan artinya.
    Dalam mempelajari seni rupa, seniman dan perajin pun berbeda kelas sosial. Untuk akademisi perkotaan disebut sebagai seniman atau artist dan untuk pedesaan tidak mengikuti akademisi disebut dengan perajin.  Perbedaan kelas sosial antara akademisi dan non akademisi yaitu pelaku seni rupa. Tetapi persamaan antara seni rupa hasil akademisi (perkotaan) dengan non akademisi (perkotaan) yaitu memiliki karya yang sama, tetapi orang kota melihat hanya dari kelas sosial.
    Pada anak usia dini sudah diajarkan seni rupa, pada usia sekolah dasar seni rupa sangat bermanfaat. Dengan seni rupa akan membantu anak-anak untuk mengerti orang lain dan memberikan kesempatan dalam pergaulan sosial dan perkembangan terhadap emosional mereka. Anak-anak dengan kemampuan ini cenderung mempunyai banyak teman, pandai bergaul. Melalui belajar kelompok dituntut untuk bekerjasama, mengerti orang lain. Anak merupakan pribadi sosial yang memerlukan relasi dan komunikasi dengan orang lain untuk memanusiakan dirinya. Seseorang dapat menguasai ketrampilan kognitif sekaligus ketrampilan sosial emosional. Perkembangan Kognitif tidak dating dengan sendirinya. Untuk mendorong pertumbuhan, kurikulum yang disusun berdasarkan atas taraf perkembangan anak. Serta harus dapat memberikan pengalaman pendidikan yang spesifik yaitu melalui pendidikan senirupa di sekolah.
    Salah satu seni rupa yang dapat diajarkan di SD adalah membatik sederhana, membatik dapat menumbuhkan rasa cinta pada alam siswa dan memberikan pengetahuan tentang budaya. Kecintaan pada budaya dapat dilihat dari batik itu sendiri adalah berasal dari Indonesia sehingga anak dapat belajar mencintai budayanya sendiri dan mengerti cara membuat batik. Selain itu, anak akan mencintai alam maksudnya dengan membatik anak akan menggunakan warna-warna untuk membatik dan dia akan mengerti bagaimana cara mencintai alam dengan membatik.


di bawah ini merupakan gambar seni rupa terapan dan seni rupa murni

contoh gambar seni rupa terapan. terlihat karena terdapat segi praktisnya.




contoh di atas adalah seni rupa murni. karena hanya dapat dilihat keindahannya saja tanpa ada segi praktisnya


Minggu, 16 Maret 2014

Menggambar Dengan Teknik Melipat Kertas Pada Anak SD



 Pada tugas kuliah seni rupa kali ini diajarkan teknik melukis dengan teknik melipat kertas. teknik melukis dengan melipat kertas ini merupakan salah satu cara melukis yang dapat diberikan kepada anak SD agar anak mampu mengekspresikan pengalaman berkrya seni sehingga memberikan pengalaman estetik anak.


Tujuan dari kegiatan ini adalah
a.       Dapat melatih motorik halus pada anak yang melibatkan gerak otot-otot kecil dan kematangan syaraf.
b.      Mengenal konsep warna primer (merah, kuning, biru). Dari warna-warna yang terang kita dapat mengetahui kondisi emosi anak, kegembiraan dan kondisi-kondisi emosi mereka.
c.        Mengenalkan konsep pencampuran warna primer, sehingga menjadi warna yang sekunder dan tersier.
d.      Mengenalkan estetika keindahan warna.
e.       Melatih imajinasi dan kreatifitas anak.

Ada beberapa cara melukis yang dapat diberikan untuk siswa SD, dengan melukis ekspresif ini siswa diharapkan mampu untuk mengekspresikan pengalamannya berkarya seni,memberikan pengalaman estetik anak.
   Melukis Dengan Teknik Melipat

a)      Siapkan alat dan bahan

·         Cat air/ pewarna kue

·         Palet/ tempat cat

·         Air
·         Penggaris

·         Pensil

·         Buku gambar

b)       Cairkan pewarna dengan sedikit air pada tempat untuk mencampur warna. Jika pewarna tidak terlalu kental, tidak perlu dicampur dengan air. Jika menggunakan pewarna kue yang terbuat dari serbuk atau berupa tepung, berilah sedikit air untuk mencairkannya. Hati-hati jangan terlalu encer.

c)       Teteskan pewarna yang sudah disiapkan pada beberapa bagian di atas kertas. Dapat dipilih beberapa warna untuk hasil yang lebih baik.

d)      Lipat kertas pada bagian tengah sisi panjangnya.

e)        Gosoklah dengan hati-hati kertas yang sudah dilipat dan ditetesi warna dengan menggunakan telapak tangan hingga rata, jangan sampai ada warna yang masih mengumpul atau menggumpal.

f)       Bukalah lipatan kertasnya, maka akan menghasilkan gambar yang dapat kalian beri judul sendiri. 

2. melukis dengan melipat kertas, yaitu melukis hanya dengan melipat kertas yang ditambah warna sehingga membentuk sesuatu. Langkah-langkah pembuatannya yaitu:
a. sediakan kertas gambar, pewarna cat air, dan penggaris.
b. lipat kertas menjadi dua sehingga simetris
c. tambahkan cat air bermacam-macam warna pada salah satu sisi kertas sedikit-sedikit
d. tutup kertas dengan sisi kertas satunya dengan tepat
e. gunakan tangan atau penggaris untuk menarik warna-warna yang ada pada kertas. Menariknya dapat kearah atas, bawah, dan samping. Dapat juga dengan memutar.
f. buka perlahan kertas kembali, dan lihat hasilnya
g. karya dapat dipajang di kelas.
3. melukis dengan menggunakan sedotan, yaitu teknik melukis dengan menggunakan sedotan dengan mengisi warna dari cat air. Langkah melukisnya yaitu:
a. sediakan kertas gambar, cat air, dan sedotan.
b. masukkan cat air ke dalam sedotan
tiup sedotan di atas kertas gambar
c. lakukan berulang-ulang dengan menggunakan warna yang berbeda-beda
d. karya dapat dipajang dalam kelas.

berikut ini adalah beberapa hasil karya finger painting dalam mata kuliah seni rupa
 gambar di atas tentu saja simetris, dan bentuknya menyerupai kupu-kupu. jika dilihat lagi bentuknya seperti kelelawar.

gambar diatas menyerupai burung. semua bentuk dari finger painting yang menggunakan kertas yang dilipat akan memiliki bentuk yang simetris.

Pengenalan Seni Rupa

Tugas 1. Pengenalan Seni Rupa
Nama: Ni Kadek Candra Waisnawati
kelas: E
semeter: 6
jurusan: PGSD

Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan karya yang  dapat menyentuh jiwa spiritual manusia. Karya seni merupakan suatu wujud ekspresi yang  bernilai dan dapat dirasakan secara visual maupun audio. Seni terdiri dari musik, tari, rupa, dan drama/sastra.
Seni merupakan sebuah alat dalam mengekspresikan diri bagi manusia, maksudnya seni merupakan alat untuk mengekspresikan perasaannya. Kadang manusia menjadikan seni sebagai tujuan, maksudnya sebagai tujuan tertentu. Seni bukanlah tujuan dari mengekspresikan diri manusia. Kita tahu ada banyak jenis-jenis seni, yaitu:
1. Seni yang dapat dinikmati melalui media pendengaran atau (audio art) disebut sebagai seni  musik/seni suara. Misalnya paduan suara, pergelaran musik.
2. Seni yang dinikmati dengan media penglihatan (visual art) disebut seni rupa. Misalnya lukisan, poster,seni bangunan.
3. Seni yang dinikmati dalam bentuk bahasa disebut seni sastra. Misalnya puisi, pantun, cerpen.
4. Seni yang dapat dinikmati dalam bentuk gerakan disebut sebagai seni  tari. Misalnya tarian tradisional.
5. Seni yang dinikmati melalui media penglihatan dan pendengaran atau gabungan dari semua seni (audio visual art) misalnya pertunjukan musik, pagelaran wayang, film, teater.
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa  ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep  garis,  bidang,  bentuk,  volume,  warna,  tekstur, dan  pencahayaan dengan acuan estetika. Seni rupa merupakan ekspresi yang diungkapkan secara visual dan  terwujud nyata (rupa).  Seni rupa dibedakan ke dalam 2 kategori yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan.

a. Seni Rupa Murni
Seni rupa murni lebih mengkhususkan diri pada proses penciptaan karya seninya dilandasi oleh tujuan untuk memenuhi kebutuhan akan kepuasan batin senimannya.Seni murni diciptakan berdasarkan kreativitas dan ekspresi yang sangat pribadi (lukis, patung, grafis, keramik ). Namun dalam hal tertentu, karya seni rupa murni itu dapat pula diperjualbelikan atau memiliki fungsi sebagai benda pajangan dalam sebuah ruang.
  1. Seni lukis salah satu jenis seni murni berwujud dua dimensi pada umumnya dibuat di atas kain kanvas berpigura dengan bahan cat minyak, cat akrilik, atau bahan lainnya.
  2. Seni patung salah satu jenis seni murni berwujud tiga dimensi. Patung dapat dibuat dari bahan batu alam, atau bahan-bahan industri seperti logam,serat gelas, dan lain-lain
  3. Seni Grafis merupakan seni murni dua dimensi dikerjakan dengan teknik cetak baik yang bersifat konvensional maupun melalui penggunaan teknologi canggih.
  4. Seni keramik termasuk seni murni tiga dimensi sebagai karya bebas yang tidak terikat pada bentuk fungsional.

b. Seni Rupa Terapan
Seni rupa terapan adalah karya seni yang dirancang untuk tujuan fungsional,yaitu untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis (kejiwaan) manusia yang tidak hanya bisa di pandang keindahannya, namun juga dapat di pergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Seni rupa terapan memiliki fungsi guna atau pakai. Artinya selain sebagai benda yang bernilai seni (artistik) juga sebagai benda yang indah (estetis) dan dapat digunakan untuk kepentingan manusia. Bentuknya berupa benda-benda pakai atau benda guna untuk kebutuhan manusia. Contoh benda seni terapan antara lain benda-benda gerabah dari tanah liat, benda-benda anyaman, kerajinan keramik, peralatan rumah tangga, kerajinan furniture.
selain contoh-contoh diatas, terdapat juga contoh dari seni rupa murni dan terapan lainnya yaitu:

a. Desain
Desain diartikan suatu aktivitas yang bertitik tolak dari unsur-unsur obyektif dalam mengekspresikan gagasan visualnya. Unsur-unsur obyektif suatu karya desain adalah adanya unsur rekayasa (teknologi), estetika (gaya visual), prinsip sains (fisika), pasar (kebutuhan masyarakat), produksi (industri), bahan (sumber daya alam), budaya (sikap, mentalitas, aturan, gaya hidup), dan lingkungan (sosial). Unsur objektif yang menjadi pilar sebuah karya desain dapat berubah tergantung jenis desain dan pendekatan. Cabang-cabang desain yang kita kenal antara lain ada di bawah ini:
1) Desain Produk (Industrial Design). Desain produk adalah cabang seni rupa yang berupaya untuk memecahkan persoalan kebutuhan masyarakat akan peralatan dan benda sehari-hari untuk menunjang kegiatannya, seperti : mebel, alat rumah tangga, alat transportasi, alat tulis, alat makan, alat kedokteran, perhiasan, pakaian, sepatu, pengatur waktu, alat kebersihan, cindera mata, kerajinan, mainan anak, bahkan perkakas pertukangan.
2) Desain Grafis/ Desain Komunikasi Visual. Desain grafis adalah bagian dari seni rupa yang berupaya untuk memecahkan kebutuhan masyarakat akan komunikasi rupa yang dicetak, seperti poster, brosur, undangan, majalah, surat kabar, logo perusahan, kemasan, buku, dan bahkan juga cerita bergambar (komik), ilustrasi, dan karikatur,. Desain grafis kemudian mengalami perkembangan sejalan dengan kebutuhan masyarakat. Kini cabang seni rupa ini dikenal dengan nama desain komunikasi visual dengan penambahan cakupannya meliputi multimedia dan fotografi.
3) Desain arsitektur. Terdapat dua pandangan yang berbeda terhadap dunia arsitektur. Yakni, pandangan yang menempatkan arsitektur sebagai bidang keahlian teknik (keinsinyuran) dan pandangan yang menempatkan arsitektur sebagai bagian dari seni. Secara umum, desain asitektur adalah suatu kegiatan yang berupaya untuk memecahkan akan kebutuhuhan hunian masyarakat yang indah dan nyaman. Seperti rumah tinggal, perkantoran, sarana relaksasi, stadion olah raga, rumah sakit, tempat ibadah, bangunan umum, hingga bangunan industri.
4) Desain interior. Desain Interior adalah suatu cabang seni rupa yang berupaya untuk memecahkan kebutuhan akan ruang yang nyaman dan indah dalam sebuah hunian, seperti ruang hotel, rumah tinggal, bank, museum, restoran, kantor, pusat hiburan, rumah sakit, sekolah, bahkan ruang dapur dan kafe. Banyak yang berpandangan bahwa desain interior merupakan bagian dari arsitektur dan menjadi kesatuan yang utuh dengan desain tata ruang secara keseluruhan. Namun, pandangan ini berubah ketika profesi desain interior berkembang menjadi ilmu untuk merancang ruang dalam dengan pendekatan-pendekatan keprofesionalan.

b. Kriya
Kriya merupakan pengindonesiaan dari istilah Inggris Craft, yaitu kemahiran membuat produk yang bernilai artistik dengan keterampilan tangan, produk yang dihasilkan umumnya eksklusif dan dibuat tunggal, baik atas pesanan ataupun kegiatan kreatif individual. Ciri karya kriya adalah produk yang memiliki nilai keadiluhungan baik dalam segi estetik maupun guna. Sedangkan karya kriya yang kemudian dibuat misal umumnya dikenal sebagai barang kerajinan

            Tetapi sekarang lebih menekankan pada kedua unsur diatas atau gabungan dari seni murni dan seni terapan, contohnya baju wanita yang semakin banyak modenya. Kemudian kendi yang dulunya digunakan untuk minum air tetpai sekarang digunakan untuk pajangan rumah. Pada seni semua ilmu bersifat sementara atau tidak kekal. Semua kebenaran di dalam pengetahuan bersifat sementara seperti contohnya seni murni dan seni terapan yang sekarang berubah lagi menjadi nama-nama yang lain atau di bagi-bagi lagi. Dalam mengajarkan seni rupa pada anak maka sebaiknya menggunakan seni yang sesuai, misalnya saja dalam mempelajari seni rupa anak dapat mengahargai benda-benda tradisional an fungsinya seperti kendi untuk minum. Kemudian anak juga belajar dari keimanan dalam belajar seni rupa, anak desa berbeda dengan anak kota yang dapat membeli cat air untuk melukis. Maka dari itu, anak desa diajak untuk membuat warna alami dari tumbuhan atau buah-buahan.